jangan suka makan mentimun
mentimun itu banyak getahnya
jangan suka duduk melamun
melamun itu tak ada gunanya
Selasa, 26 Maret 2013
puisi
PETANI
Jika pagi menjelang
Kau terbangun dari tidur lelapmu
Pergi keladang itulah tugasmu
Engkau selalu bercocok tanam
Tak pernah henti dan selalu bersemangat
Kicauan burung menemanimu setiap saat
Angin sepoi-sepoi selalu menghampirimu
Walaupun keringet bercucuran
Tetapi kau tak menyerah
Kau adalah tonggak kehidupan kami
Tanpa kau kami tak bisa makan
Perjuanganmu sangatlah berarti
Terima kasih Petani...
Jika pagi menjelang
Kau terbangun dari tidur lelapmu
Pergi keladang itulah tugasmu
Engkau selalu bercocok tanam
Tak pernah henti dan selalu bersemangat
Kicauan burung menemanimu setiap saat
Angin sepoi-sepoi selalu menghampirimu
Walaupun keringet bercucuran
Tetapi kau tak menyerah
Kau adalah tonggak kehidupan kami
Tanpa kau kami tak bisa makan
Perjuanganmu sangatlah berarti
Terima kasih Petani...
puisi
AIR
Air adalah pemuas rasa disaat aku kehausan
Air adalah penyegar disaat berenang di telaga kolam
Air turun meluncur diatas bungkah bebatuan
Seperti tak mau berhenti,deras gemuruh memacah alam
Semua makhluk membutuhkan Air
Pada-Mu, Maha pencipta alam
Kusampaikan rasa terimakasih
Dan syukur yang tak ada hentinya
Air adalah pemuas rasa disaat aku kehausan
Air adalah penyegar disaat berenang di telaga kolam
Air turun meluncur diatas bungkah bebatuan
Seperti tak mau berhenti,deras gemuruh memacah alam
Semua makhluk membutuhkan Air
Pada-Mu, Maha pencipta alam
Kusampaikan rasa terimakasih
Dan syukur yang tak ada hentinya
puisi
-IBUKU-
Betapa penuh pengorbanan
Engkau melahirkanku,mendidik dan membesarkanku
Engkau adalah perisai hidupku
Engkau adalah cermin hidupku
Wahai ibu...cahaya pelita hatiku
Wahai ibu...inspirasi hidupku
Wahai ibu...tujuan kehidupanku
Oh ibu...aku akan berusaha membahagiakan mu
Kamis, 21 Maret 2013
tahukah anda apa yang ada saat ini merupakan yang terbaik???
tahukah anda apa yang ada saat ini merupakan yang terbaik???
HIDUP SENANG DAN NIKMAT ADALAH HIDUP BERSYUKUR DENGAN APA YANG ADA SAAT INI.
kehidupan seseorang pasti ada pasang naik dan surut,tetapi kebanyakan orang pada saat dia merasakan kenikmatan mereka lupa dengan siapa yang telah memberikan kenikmatan tersebut.semuanya itu adalah kehendak ALLOH SWT
coba kau pikirkan dan sadari,apakah kita sudah bersyukur dengan menghirup oksigen yang setiap saat kita hirup???
apakah kita pernah berpikir kalo mengedipkan mata(dapat melihat) merupakan nikmat terbesar yang kita miliki???
kenapa setiap manusia hanya menjadikan uang(power) sebagai tolak ukur kenikmatan ???
setelah saya mulai menyadari,bahwa kita kurang bersyukur dengan apa yang ada saat ini,saya mulai dari oksigen,dapat mendengar,melihat dll adalah karunia sang pencipta yang tak bisa satu manusia pun yang bisa menandingi kehendak-Nya.
coba apabila kita bandingkan dengan uang yang selama ini menjadikan patokan kenikmatan yg terbesar menurut kebanyakan manusia apakah kenikmatan yang kita peroleh saat ini masih kurang.
"siapa orang yang tidak bersyukur,Alloh swt akan mengangkat nikmat yang telah di dapat. dan siapa orang yang selalu bersyukur dengan apa yang ada saat ini,maka Alloh swt akan menambah lagi,lagi dan lagi kenikmatan yang tak dapat di hitung"
AKHLAK
paksakanlah hidupkanlah hatimu dengan budi pekerti yang baik(adab),sebagaimana "api membakar kayu bakar"
tugas kelompok manajemen dan sim2
Manajemen & SIM 2
Makalah “Data Resource Manajemen”
(Microsoft Access 2007)
2KA19
Data Resource Management
Teknik
Dasar Management Basis Data
Basis data merupakan kumpulan data yang saling
berhubungan (relasi). Relasi biasanya ditunjukan dengan kunci dari tiap file
yang ada. Dalam satu file terdapat record-record yang sejenis, sama besar, sama
bentuk, yang merupakan satu kumpulan entitas yang seragam. Satu record terdiri
dari field yang saling berhubungan menunjukan bahwa field tersebut dalam satu
pengertian yang lengkap dan direkam dalam satu record.
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa basis
data mempunyai beberapa kriteria penting, yaitu :
1. Bersifat data oriented dan bukan program oriented
2. Dapat digunakan oleh beberapa program aplikasi tanpa
perlu mengubah basis datanya
3. Dapat dikembangkan dengan mudah, baik volume maupun
strukturnya
4. Dapat memenuhi kebutuhan sistem-sistem baru secara
mudah
5. Dapat digunakan dengan cara-cara yang berbeda
Prinsip utama basis data adalah pengaturan data dengan
tujuan utama fleksibelitas dan kecepatan dalam pengambilan data kembali. Adapun
Tujuan basis data diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Efisiensi meliputi speed, space dan accurancy.
2. Menangani data dalam jumlah besar.
3. Kebersamaan pemakaian (Sharebility).
4. Meniadakan duplikasi dan inkonsistensi data.
Sistem basis data merupakan perpaduan antara basis
data dan sistem
manajemen basis data (SMBD). Komponen-komponen sistem basis data meliputi :
1. Perangkat Keras (Hardware) sebagai pendukung operasi
pengolahan data.
2. Sistem Operasi (Operating System) atau perangkat lunak
untuk mengelola basis data.
3. Basis data (Database) sebagai inti dari sistem basis
data.
4. Sistem Manajemen Basis Data (SMBD).
5. Pemakai (User).
6. Aplikasi lain.
Perangkat untuk menjaga abstraksi data dikenal dengan
sebutan data model. Data model merupakan kumpulan konsep yang dapat digunakan
untuk menggambar struktur data. Struktur basis data meliputi tipe data,
relationship, dan beberapa syarat yang harus dipenuhi basis data.
Ada beberapa definisi yang umum digunakan dalam basis data, yaitu :
1. Entitas adalah orang, tempat, kejadian atau konsep
yang informasinya direkam. Pada bidang Administrasi Siswa misalnya, siswa,
buku, pembayaran.
2. Atribut biasa disebut juga data elemen, data field,
atau data item yang digunakan untuk menerangkan suatu entitas dan mempunyai
harga tertentu, misalnya atribut dari entitas pegawai diterangkan oleh, nama,
umur, alamat, pekerjaan.
3. Data Value (Nilai Data) : Data aktual atau informasi
yang disimpan pada tiap data, elemen, atau atribut. Atribut nama pegawai
menunjukan tempat dimana informasi nama karyawan disimpan, nilai datanya
misalnya adalah Anjang, Arif, Suryo, dan lain-lain yang merupakan isi data nama
pegawai tersebut.
4. File/Tabel : Kumpulan record sejenis yang mempunyai
panjang elemen yang sama, atribut yang sama, namun berbeda nilai datanya.
5. Record/Tuple : Kumpulan elemen-elemen yang saling
berkaitan menginformasikan tentang suatu entitas secara lengkap. Satu record
mewakili satu data atau informasi.
Persyaratan
Basis Data
Ada beberapa ketentuan yang harus diperhatikan pada
pembuatan file basis data agar dapat memenuhi kriteria sebagai suatu basis
data, yaitu:
1. Redudansi dan inkonsistensi data : Penyimpanan data
yang sama dibeberapa tempat disebut redundansi, hal ini menyebabkan pemborosan
dan menimbulkan inkonsistensi data (data tidak konsisten) karena bila terjadi
perubahan terhadap data maka data harus dirubah dibeberapa tempat, hal ini
tentunya tidak efisien.
2. Pengaksesan data : Data dalam basis data harus siap
diakses oleh siapa saja yang membutuhkan dan mempunyai hak untuk mengaksesnya.
Oleh karena itu perlu dibuat suatu program pengelolaan atau suatu aplikasi
untuk mengakses data yang dikenal sebagai DBMS.
3. Data terisolasi untuk standarisasi : Jika data
tersebar dalam beberapa file dalam bentuk format yang tidak sama, maka akan
menyulitkan dalam menulis program aplikasi untuk mengambil dan menyimpan data,
oleh karena itu data dalam satu database harus dibuat satu format sehingga
mudah dibuat program aplikasinya.
4. Masalah keamanan (security) : Tidak setiap pemakai
sistem basis data diperbolehkan untuk mengakses semua data, misalnya data
mengenai gaji pegawai hanya boleh dibuka oleh bagian keuangan dan personalia,
sedang bagian gudang tidak diperkenankan untuk membukanya. Keamanan dapat
diatur dan disesuaikan baik ditingkat basis data atau aplikasinya.
5. Masalah integritas (Integrity) : Basis data berisi
file yang saling berhubungan, masalah utama adalah bagaimana kaitan antar file
tersebut terjadi meski diketahui bahwa file A terkait dengan file B, namun
secara teknis ada field yang mengaitkan kedua file tersebut oleh karena itu
field kunci tidak dapat diabaikan dalam merancang suatu basis data.
6. Multiple user : Salah satu alasan basis data dibangun
adalah karena nantinya data tersebut digunakan oleh banyak orang, baik dalam
waktu berbeda maupun bersamaan sehingga kebutuhan akan basis data handal yang
mendukung banyak pemakai perlu dipertimbangkan.
7. Data independence (kebebasan data) : Pada aplikasi
yang dibuat dengan bahasa pemrograman seperti BASIC misalnya, apabila program
telah selesai dibuat dan ternyata terjadi perubahan terhadap struktur file maka
program tersebut harus diubah, ini artinya program tersebut tidak bebas
terhadap database yang ada. Berlainan dengan paket DBMS apapun yang terjadi
pada struktur file, setiap kali hendak melihat data cukup dengan utility LIST.
Ini artinya perintah DBMS bebas terhadap database karena apapun perubahan
terhadap database, semua perintah akan stabil tanpa ada yang perlu diubah. Data
independence dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu :
8. Phisycal Data Independence : Kebolehan untuk mengubah
pola fisik database tanpa mengakibatkan suatu aplikasi program ditulis kembali.
Modifikasi pada level fisik biasanya hanya pada saat meningkatkan daya guna.
9. Logical Data Independence : Kebolehan mengubah pola
konseptual tanpa mengakibatkan suatu aplikasi program ditulis kembali.
Modifikasi pada level konseptual teristimewa saat struktur logika database
berubah, ditambahkan atau dikurangi.
Microsoft Acces 2007
Sebagai contoh, aplikasi yang digunakan adalah
Microsoft Access 2007 :
Cara membuat database dari Microsoft Access 2007
Database adalah file data yang berisi objek seperti
tabel, query, report dan lainnya. Pada tampilan awal dari program Acces 2007,
kita dapat membuat sebuah Database baru atau membuka database yang telah dibuat
sebelumnya.
Berikut Langkah-Langkahnya:
Langkah 1
Klik Menu Start-All Program – Ms. Office – Ms.Access
2007
Langkah 2
Klik Blank Database, tentukan lokasi penyimpanan dan
nama database, klik tombol Create
Maka akan tampil area kerja Ms. Access 2007,
·
Office Button
adalah pengganti menu file yang biasa anda temukan pada versi sebelumnya
·
Quick Access
Toolbar adalah customizable yang berisi perintah-perintah penting seperti save,
undo, redo dan masih banyak lagi perintah yang dapat anda tambahkan sendiri
sesuai dengan keperluan.
·
Ribbon merupakan
pengganti Toolbar yang sering anda temukan pada versi sebelumnya.
·
Database Object
merupakan objek-objek yang telah diaktifkan dan digunakan dalam sebuah database.
Contohnya seperti : Table, Form, Report, Macro dll.
·
Object Preview :
Tampilan object yang anda aktifkan seperti table, form, report, dll
·
View Shortcut :
adalah fitur dalam Access 2007 yang berguna untuk mengubah tampilan objek
dengan mode tertentu sesuai dengan objek yang digunakan. Contohnya: Design
View, Layout View, DataSheet View, Form View dll.
A. Membuat Table
Menggunakan DataSheet View
Tabel Data Mahasiswa PalComTeh
Berikut langkah-langkahnya:
Langkah 1
·
Masih pada
jendela Ms. Acces 2007 yang aktif
·
Ketika anda membuat
database baru, sebuah tabel secara otomatis akan tampil didalam Preview
object
·
Klik tombol
Close untuk menutup jendela tab Table 1 yang aktif, dengan cara klik tombol
Close yang terletak di sudut kanan atas.
Langkah 2
Anda dapat membuat tabel baru, dengan cara klik Create
– Table dalam group Tables,
Maka tabel baru akan tampil, untuk mengganti nama field pada tabel dengan cara double klik pada nama field tersebut,
Field baru akan tampil disebelah kanan field Nama,
lanjutkan dengan memberi nama field lainnya.
Langkah 3
Jika telah selesai klik Datasheet – View – Design
View,
Langkah 4
Kotak dialog Save As akan tampil, simpan tabel dengan
nama tb_mahasiswa dan klik Ok.
Anda dapat melihat keterangan tabel yang dibuat yaitu
nama field, tipe data, penggunaan primary key dan lainnya.
Langkah 5
Kembali ketampilan seblumnya, klik Design – View –
Datasheet View,
Langkah 6
Masukan data kedalam Field-field yang telah
disediakan.
Langkah 7
Untuk menambah, mengedit atau pindah data record,
dapat menggunakan fungsi record yang disediakan dibawah jendela object.
Menambahkan,
Menghapus, Menyisipkan Field
Cara menambah atau menyisipkan field adalah sebagai berikut :
·
Misalkan anda
ingin menyisipkan field email, dengan data fieldnya text dan diletakkan sebelum
field telepon.
·
Aktifan/tempatkan
kursor pada field telepon lalu klik.
·
Klik insert rows
di tab design atau klik kanan lalu pilih insert rows.
Cara menghapus field adalah sebagai berikut :
·
Misal hapus
field email.
·
Aktifkan/tempatkan
kursor pada field email lalu klik.
·
Klik deelete
rows di tab design atau klik kanan lalu pilih delete rows.
Cara mengganti nama suatu tabel yang pernah dibuat sebelumnya, maka caranya adalah:
·
Klik kanan pada
salah satu nama tabel yang sudah dibuat
·
Klik RENAME
·
Gantilah nama
tabel sesuai yang diinginkan
Kekurangan
dan solusi
Terdapat
beberapa masalah seperti masalah yang di sebabkan karena korup atau kerusakan dalam database
Microsoft acces. Beberapa penyebab utama
database korup adalah sistem shutdown yang tidak benar, MS Office kerusakan,
kesalahan manusia, dan serangan virus. Cara mudah untuk menyingkirkan semua
masalah yang disebabkan posting korupsi database adalah dengan memulihkan data
dari file cadangan dan diperbarui. Sementara sebagian besar pengguna database
membuat dan menyimpan file Backup database mereka pada lokasi yang aman
(biasanya pada media penyimpanan yang lain), kemungkinan dari file cadangan
semakin rusak masih ada. Untuk mengakses data dalam situasi tersebut, akan perlu menggunakan aplikasi Perbaikan
akses database Microsoft acces . utilitas yang komprehensif dapat memperbaiki
database Anda.
Ada
juga kekurangan Microsoft acces seperti
kurang bagus jika diakses melalui jaringan sehingga aplikasi-aplikasi
yang digunakan oleh banyak pengguna cenderung menggunakan solusi system
manajemen basis data yang bersifat client/server seperti Microsoft sql server.
Daftar Pustaka
akhir jaman!!! kasus-kasus kriminalitas merajalela
parah banget dah,jaman sekarang makin parah aja!!!
setiap hari berita tentang kriminalisme semakin menjadi-jadi
dari yang kecil sampe yang besar:
1.korupsi
korupsi terjadi bukan karna niat pelakunya,tetapi karna kurangnya pengawasan serta adanya jaringan kelompok-kelompok yang saling membantu dalam melakukan aksinya
2.pembunuhan
pembunuhan terjadi karna adanya rasa dendam,benci,dan rasa kecewa yang di rasakan karna perbuatan si korban sehingga pelaku melakukan perbuatan itu.
3.pencabulan
ini kasus yang paling parah! anak kecil(yang masih bayi sampai nenek2) menjadi korban pencabulan!!!
kasus ini terjadi karna sudah tidak ada pelajaran agama/pendidikan yang membentuk kepribadian seseorang menjadi berpikir positif yang dimiliki oleh pelaku.
4.perampokan
kebanyakan perampokan terjadi karna sang pelaku membutuhkan uang untuk keperluan ekonomi yang terus mendesak,sedangkan pelaku tidak memiliki pekerjaan yang bisa memenuhi keperluannya tersebut.
perampokkan juga dapat terjadi karna korban kurang waspada!
kasus-kasus diatas saya paparkan berdasarkan penelitian saya dalam menonton tayangan berita di berbagai televisi
setiap hari berita tentang kriminalisme semakin menjadi-jadi
dari yang kecil sampe yang besar:
1.korupsi
korupsi terjadi bukan karna niat pelakunya,tetapi karna kurangnya pengawasan serta adanya jaringan kelompok-kelompok yang saling membantu dalam melakukan aksinya
2.pembunuhan
pembunuhan terjadi karna adanya rasa dendam,benci,dan rasa kecewa yang di rasakan karna perbuatan si korban sehingga pelaku melakukan perbuatan itu.
3.pencabulan
ini kasus yang paling parah! anak kecil(yang masih bayi sampai nenek2) menjadi korban pencabulan!!!
kasus ini terjadi karna sudah tidak ada pelajaran agama/pendidikan yang membentuk kepribadian seseorang menjadi berpikir positif yang dimiliki oleh pelaku.
4.perampokan
kebanyakan perampokan terjadi karna sang pelaku membutuhkan uang untuk keperluan ekonomi yang terus mendesak,sedangkan pelaku tidak memiliki pekerjaan yang bisa memenuhi keperluannya tersebut.
perampokkan juga dapat terjadi karna korban kurang waspada!
kasus-kasus diatas saya paparkan berdasarkan penelitian saya dalam menonton tayangan berita di berbagai televisi
latar belakang blog ini dibuat
assalamualaikum wr,wb.
puji syukur kehadirat ALLOH SWT,karna dengan kehendak-Nya saya dapat membuat berbagai tulisan dengan hasil karya sendiri yang saya sebarkan/berbagi informasi tentang tugas-tugas kuliah maupun tulisan bebas yang saya buat.
semoga dengan apa yang saya bisa berikan,dapat menjadi informasi dan bermanfaat bagi anda para pembaca
sekian,latar belakang yang saya buat dalam keadaan sadar dan sebenar-benarnya.
terimakasih
KATA PENGANTAR
Puji syukur
senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan karunia
yang telah diberikan, kami dapat menyusun Tugas Makalah Teori Organisasi
Umum2.
Kritik dan
saran kami harapkan dari pembaca, khususnya kepada dosen yang membimbing kami,
demi kesempurnaannya tugas makalah yang akan datang.
Semoga makalah
ini bermanfaaat bagi para pembaca, dan diharapkan mereka dapat lebih mengetahui
dan memahami tentang perilaku konsumen.
Amin ya Rabbal
‘alamin.
Depok, 22 Maret 2013
Penyusun
DAFTAR
ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................................................
1
DAFTAR ISI........................................................................................................................................................
2
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................................................
3-4
I.1. LATAR BELAKANG ..................................................................................................................
3
I.2.
RUMUSANMASALAH ……………………………………………………………………………... 3
I.3. TUJUAN PENULISAN
…………………………………………………………………………….... 4
BAB II PEMBAHASAN ..............................................................................................................................
5-19
II.1 ISI ……………………………………………………………………………………………………… 5-15
II.2 STUDI KASUS ……………………………………………………………………………………. 16-19
BAB III PENUTUP …………………………………………………………………………………………….......... 20
III.1. KESIMPULAN ………………………………………………………………………………………
20
III.2. SARAN ……………………………………………………………………………………………… 20
BAB IV DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………………………………...... 21
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perilaku konsumen adalah proses dan aktivitas ketika
seseorang berhubungan denga pencarian, pemilihan, pembelian, penggunaan, serta
pengevaluasian produk dan jasa demi memenuhi kebutuhan dan keinginan. Perilaku
konsumen merupakan hal-hal yang mendasari konsumen untuk membuat keputusan
pembelian. Untuk barang berharga jual rendah (low-involvement) proses
pengambilan keputusan dilakukan dengan mudah, sedangkan untuk barang berharga
jual tinggi (high-involvement) proses pengambilan keputusan dilakukan dengan
pertimbangan yang matang.
Dalam mengenal
konsumen kita perlu mempelajari perilaku konsumen sebagai perwujudan dari
seluruh aktivitas jiwa manusia itu sendiri. Suatu metode didefinisikan sebagai
suatu wakil realitias yang di sederhanakan. Model perilaku konsumen dapat
didefinisikan sebagai suatu sekema atau kerangka kerja yang di sederhanakan
untuk menggambarkan aktivitas-aktivitas konsumen. Model perilaku konsumen dapat
pula diartikan sebagai kerangka kerja atau suatu yang mewakili apa yang di
yakinkan konsumen dalam mengambil keputusan membeli.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang
permasalahan yang ada, maka dikemukakan perumusan masalah sebagai berikut:
1. Apakah pengertian dari
perilaku konsumen ?
2. Faktor-faktor apa saja
yang mempengaruhi perilaku konsumen ?
3. Bagaimanakah pendekatan
perilaku konsumen ?
4. Bagaimanakah perilaku
konsumen Indonesia ?
1.3 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penelitian
yang ingin dicapai, adalah:
1. Untuk memenuhi tugas Teori Organisasi Umum 2
2. Untuk mengetahui
faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi perilaku konsumen
3. Untuk mengetahui teori
dari perilaku konsumen
BAB II
PEMBAHASAN
II.1 ISI
2.1 Pengertian Perilaku Konsumen
Perilaku konsumen adalah proses dan aktivitas ketika seseorang
berhubungan dengan pencarian, pemilihan, pembelian, penggunaan, serta
pengevaluasian produk dan jasa demi memenuhi kebutuhan dan keinginan. Perilaku
konsumen merupakan hal-hal yang mendasari konsumen untuk membuat keputusan
pembelian. Konsumen adalah seseorang yang menggunakan barang atau jasa.
Konsumen diasumsikan memiliki informasi atau pengetahuan yang sempurna
berkaitan dengan keputusan konsumsinya. Mereka tahu persis kualitas barang,
kapasitas produksi, teknologi yang digunakan dan harga barang di pasar. Mereka
mampu memprediksi julah penerimaan untuk suatu periode konsumsi. Berikut ini
adalah wujud dari konsumen
Menurut Engel (dalam Mangkunegara, 2002) mengemukakan bahwa perilaku
konsumen dapat didefinisikan sebagai tindakan-tindakan individu yang secara
langsung terlibat dalam usaha memperoleh dan menggunakan barang-barang jasa
ekonomis termasuk proses pengambilan keputusan yang mendahului dan menentukan
tindakan-tindakan tersebut. Loudon dan Bitta (1984) mendefinisikan perilaku
konsumen yaitu sebagai proses pengambilan keputusan dan aktivitas individu
secara fisik yang dilibatkan dalam mengevaluasi, memperoleh, mempergunakan
barang-barang dan jasa. Menurut Peter dan Oslo (dalam Rangkuti, 2002)
menyatakan bahwa perilaku konsumen merupakan interaksi dinamis antara pengaruh
dan kognisi, perilaku dan kejadian di sekitar kita dimana manusia melakukan
aspek pertukaran dalam hidup mereka.
Gerald Zaltman dan Melanie Wallendorf menjelaskan bahwa perilaku
konsumen adalah tindakan-tindakan proses dan hubungan sosial yang dilakukan
oleh individu, kelompok dan oraganisasi dalam mendapatkan, menggunakan sesuatu
produk sebagai suatu akibat dari pengalamannya dengan produk, pelayanan dan
sumber-sumber lainnya
2.2 Dua wujud konsumen
1.
Personal Consumer : konsumen ini membeli atau menggunakan barang atau jasa
untuk penggunaannya sendiri.
2.
Organizational Consumer : konsumen ini membeli atau menggunakan barang atau
jasa untuk memenuhi kebutuhan dan menjalankan organisasi tersebut.
2.3 Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku
Konsumen
2.3.1 Faktor Sosial
a.
Group
Sikap
dan perilaku seseorang dipengaruhi oleh banyak grup-grup kecil. Kelompok dimana
orang tersebut berada yang mempunyai pengaruh langsung disebut membership
group. Membership group terdiri dari dua, meliputi primary groups (keluarga,
teman, tetangga, dan rekan kerja) dan secondary groups yang lebih formal dan
memiliki interaksi rutin yang sedikit (kelompok keagamaan, perkumpulan
profesional dan serikat dagang). (Kotler, Bowen, Makens, 2003, pp. 203-204).
b.
Family Influence
Keluarga
memberikan pengaruh yang besar dalam perilaku pembelian. Para pelaku pasar
telah memeriksa peran dan pengaruh suami, istri, dan anak dalam pembelian
produk dan servis yang berbeda. Anak-anak sebagai contoh, memberikan pengaruh
yang besar dalam keputusan yang melibatkan restoran fast food. (Kotler, Bowen,
Makens, 2003, p.204).
c.
Roles and Status
Seseorang
memiliki beberapa kelompok seperti keluarga, perkumpulan-perkumpulan,
organisasi. Sebuah role terdiri dari aktivitas yang diharapkan pada seseorang
untuk dilakukan sesuai dengan orang-orang di sekitarnya. Tiap peran membawa
sebuah status yang merefleksikan penghargaan umum yang diberikan oleh
masyarakat (Kotler, Amstrong, 2006, p.135).
2.3.2 Faktor Personal
a.
Economic Situation
Keadaan
ekonomi seseorang akan mempengaruhi pilihan produk, contohnya rolex diposisikan
konsumen kelas atas sedangkan timex dimaksudkan untuk konsumen menengah.
Situasi ekonomi seseorang amat sangat mempengaruhi pemilihan produk dan
keputusan pembelian pada suatu produk tertentu (Kotler, Amstrong, 2006, p.137).
b.
Lifestyle
Pola
kehidupan seseorang yang diekspresikan dalam aktivitas, ketertarikan, dan opini
orang tersebut. Orang-orang yang datang dari kebudayaan, kelas sosial, dan
pekerjaan yang sama mungkin saja mempunyai gaya hidup yang berbeda (Kotler,
Amstrong, 2006, p.138)
c.
Personality and Self Concept
Personality
adalah karakteristik unik dari psikologi yang memimpin kepada kestabilan dan
respon terus menerus terhadap lingkungan orang itu sendiri, contohnya orang
yang percaya diri, dominan, suka bersosialisasi, otonomi, defensif, mudah
beradaptasi, agresif (Kotler, Amstrong, 2006, p.140). Tiap orang memiliki
gambaran diri yang kompleks, dan perilaku seseorang cenderung konsisten dengan
konsep diri tersebut (Kotler, Bowen, Makens, 2003, p.212).
d.
Age and Life Cycle Stage
Orang-orang
merubah barang dan jasa yang dibeli seiring dengan siklus kehidupannya. Rasa
makanan, baju-baju, perabot, dan rekreasi seringkali berhubungan dengan umur,
membeli juga dibentuk oleh family life cycle. Faktor-faktor penting yang
berhubungan dengan umur sering diperhatikan oleh para pelaku pasar. Ini mungkin
dikarenakan oleh perbedaan yang besar dalam umur antara orang-orang yang
menentukan strategi marketing dan orang-orang yang membeli produk atau servis.
(Kotler, Bowen, Makens, 2003, pp.205-206)
e.
Occupation
Pekerjaan
seseorang mempengaruhi barang dan jasa yang dibeli. Contohnya, pekerja
konstruksi sering membeli makan siang dari catering yang datang ke tempat
kerja. Bisnis eksekutif, membeli makan siang dari full service restoran,
sedangkan pekerja kantor membawa makan siangnya dari rumah atau membeli dari
restoran cepat saji terdekat (Kotler, Bowen,Makens, 2003, p. 207).
2.3.3 Faktor Psychological
a.
Motivation
Kebutuhan
yang mendesak untuk mengarahkan seseorang untuk mencari kepuasan dari
kebutuhan. Berdasarkan teori Maslow, seseorang dikendalikan oleh suatu
kebutuhan pada suatu waktu. Kebutuhan manusia diatur menurut sebuah hierarki,
dari yang paling mendesak sampai paling tidak mendesak (kebutuhan psikologikal,
keamanan, sosial, harga diri, pengaktualisasian diri). Ketika kebutuhan yang
paling mendesak itu sudah terpuaskan, kebutuhan tersebut berhenti menjadi
motivator, dan orang tersebut akan kemudian mencoba untuk memuaskan kebutuhan
paling penting berikutnya (Kotler, Bowen, Makens, 2003, p.214).
b.
Perception
Persepsi
adalah proses dimana seseorang memilih, mengorganisasi, dan menerjemahkan
informasi untuk membentuk sebuah gambaran yang berarti dari dunia. Orang dapat
membentuk berbagai macam persepsi yang berbeda dari rangsangan yang sama
(Kotler, Bowen, Makens, 2003, p.215).
c.
Learning
Pembelajaran
adalah suatu proses, yang selalu berkembang dan berubah sebagai hasil dari
informasi terbaru yang diterima (mungkin didapatkan dari membaca, diskusi,
observasi, berpikir) atau dari pengalaman sesungguhnya, baik informasi terbaru
yang diterima maupun pengalaman pribadi bertindak sebagai feedback bagi
individu dan menyediakan dasar bagi perilaku masa depan dalam situasi yang sama
(Schiffman, Kanuk, 2004, p.207)
d.
Beliefs and Attitude
Beliefs
adalah pemikiran deskriptif bahwa seseorang mempercayai sesuatu. Beliefs dapat
didasarkan pada pengetahuan asli, opini, dan iman (Kotler, Amstrong, 2006,
p.144). Sedangkan attitudes adalah evaluasi, perasaan suka atau tidak suka, dan
kecenderungan yang relatif konsisten dari seseorang pada sebuah obyek atau ide
(Kotler, Amstrong, 2006, p.145).
2.3.4 Faktor Cultural
Nilai-nilai
dasar, persepsi, keinginan, dan perilaku yang dipelajari seseorang melalui
keluarga dan lembaga penting lainnya (Kotler, Amstrong, 2006, p.129). Penentu
paling dasar dari keinginan dan perilaku seseorang. Culture, mengkompromikan
nilai-nilai dasar, persepsi, keinginan, dan perilaku yang dipelajari seseorang
secara terus-menerus dalam sebuah lingkungan. (Kotler, Bowen, Makens, 2003,
pp.201-202).
a.
Subculture
Sekelompok
orang yang berbagi sistem nilai berdasarkan persamaan pengalaman hidup dan
keadaan, seperti kebangsaan, agama, dan daerah (Kotler, Amstrong, 2006, p.130).
Meskipun konsumen pada negara yang berbeda mempunyai suatu kesamaan, nilai,
sikap, dan perilakunya seringkali berbeda secara dramatis. (Kotler, Bowen,
Makens, 2003, p.202).
b.
Social Class
Pengelompokkan
individu berdasarkan kesamaan nilai, minat, dan perilaku. Kelompok sosial tidak
hanya ditentukan oleh satu faktor saja misalnya pendapatan, tetapi ditentukan
juga oleh pekerjaan, pendidikan, kekayaan, dan lainnya (Kotler, Amstrong, 2006,
p.132).
2.3.5 Keputusan Pembelian
Keputusan
pembelian menurut Schiffman, Kanuk (2004, p.547) adalah pemilihan dari dua atau
lebih alternatif pilihan keputusan pembelian, artinya bahwa seseorang dapat
membuat keputusan, haruslah tersedia beberapa alternatif pilihan. Keputusan
untuk membeli dapat mengarah kepada bagaimana proses dalam pengambilan
keputusan tersebut itu dilakukan. Bentuk proses pengambilan keputusan tersebut
dapat digolongkan sebagai berikut:
1.
Fully Planned Purchase, baik produk dan merek sudah dipilih sebelumnya.
Biasanya terjadi ketika keterlibatan dengan produk tinggi (barang otomotif)
namun bisa juga terjadi dengan keterlibatan pembelian yang rendah (kebutuhan
rumah tangga). Planned purchase dapat dialihkan dengan taktik marketing
misalnya pengurangan harga, kupon, atau aktivitas promosi lainnya.
2.
Partially Planned Purchase, bermaksud untuk membeli produk yang sudah ada
tetapi pemilihan merek ditunda sampai saat pembelajaran. Keputusan akhir dapat
dipengaruhi oleh discount harga, atau display produk.
3.
Unplanned Purchase, baik produk dan merek dipilih di tempat pembelian. Konsumen
sering memanfaatkan katalog dan produk pajangan sebagai pengganti daftar
belanja. Dengan kata lain, sebuah pajangan dapat mengingatkan sesorang akan
kebutuhan dan memicu pembelian (Engel, F. James, et.al , 2001, pp.127-128)
2.4 Pendekatan Perilaku Konsumen
Pendekatan
perilaku konsumen terbagi dua yaitu:
1. Teori
Kardinal ( Cardinal Theory)
Teori
Kardinal menyatakan bahwa kegunaan dapat dihitung secara nominal,sebagaimana
kita menghitung berat dengan gram atau kilogram,panjang dengan centimeter atau
meter. Sedangkan satuan ukuran kegunaan (utility) adalah util. Keputusan untuk
mengkonsumsi suatu barang berdasarkan perbandingan antara manfaat yang
diperoleh dengan biaya yang harus dikeluarkan. Nilai kegunaan yang diperoleh
dari konsumsi disebut utilitas total (TU). Tambahan kegunaan dari penambahan
suatu unit barang yang dikonsumsi disebut utilitas marjinal (MU). Total uang
yang harus dikeluarkan untuk konsumsi adalah jumlah unit barang dikalikan harga
per unit.
2.
Teori Ordinal ( Ordinal Theory )
a.
Kurva Indiferensi ( Indiference Curve )
Menurut
Teori Ordinal, kegunaan tidak dapat dihitung tetapi hanya dapat dibandingkan,
sebagaimana kita menilai kecantikan atau kepandaian seseorang. Untuk
menjelaskan pendapatnya, Teori Ordinal menggunakan kurva indiferensi
(indiferensi curve). Kurva indiferensi adalah kurva yang menunjukkan berbagai
kombinasi konsumsi dua macam barang yang memberikan tingkat kepuasan yang sama
bagi seorang konsumen.
b.
Kurva Garis Anggaran ( Budget Line Curve )
Garis
Anggaran (budget line) adalah kurva yang menunjukkan kombinasi konsumsi dua
macam barang yang membutuhkan biaya (anggaran) yang sama besar.
c.
Perubahan Harga Barang dan Pendapatan
Perubahan
harga dan pendapatan akan mempengaruhi daya beli, diukur dari besar luas bidang
segi tiga yang dibatasi kurva garis anggaran. Bila luas bidang segitiga makin
luas,maka daya beli meningkat,begitu juga sebaliknya.
2.5 Perilaku Konsumen Indonesia
Menurut
Handi Irawan perilaku konsumen Indonesia dikategorikan menjadi sepuluh, yaitu:
1. Berpikir jangka pendek (short term perspective), ternyata sebagian besar konsumen Indonesia hanya berpikir jangka pendek dan sulit untuk diajak berpikir jangka panjang, salah satu cirinya adalah dengan mencari yang serba instant.
1. Berpikir jangka pendek (short term perspective), ternyata sebagian besar konsumen Indonesia hanya berpikir jangka pendek dan sulit untuk diajak berpikir jangka panjang, salah satu cirinya adalah dengan mencari yang serba instant.
2.
Tidak terencana (dominated by unplanned behavior). Hal ini tercermin pada
kebiasaan impulse buying, yaitu membeli produk yang kelihatannya menarik (tanpa
perencanaan sebelumnya).
3
Suka berkumpul. Masyarakat Indonesia mempunyai kebiasaan suka berkumpul (sosialisasi).
Salah satu indikator terkini adalah situs social networking seperti Facebook
dan Twitter sangat diminati dan digunakan secara luas di Indonesia.
4.
Gagap teknologi (not adaptive to high technology). Sebagian besar konsumen
Indonesia tidak begitu menguasai teknologi tinggi. Hanya sebatas pengguna
biasa dan hanya menggunakan fitur yang umum digunakan kebanyakan pengguna lain.
5.
Berorientasi pada konteks (context, not content oriented). Konsumen kita
cenderung menilai dan memilih sesuatu dari tampilan luarnya. Dengan
begitu,konteks-konteks yang meliputi suatu hal justru lebih menarik ketimbang
hal itu sendiri.
6.
Suka buatan Luar Negeri (receptive to COO effect). Sebagian konsumen Indonesia
juga lebih menyukai produk luar negeri daripada produk dalam negeri, karna bias
dibilang kualitasnya juga lebih bagus dibanding produk di Indonesia
7.
Beragama(religious). Konsumen Indonesia sangat peduli terhadap isu agama.
Inilah salah satu karakter khas konsumen Indonesia yang percaya pada ajaran
agamanya. Konsumen akan lebih percaya jika perkataan itu dikemukakan oleh
seorang tokoh agama, ulama atau pendeta. Konsumen juga suka dengan produk yang
mengusung symbol-simbol agama.
8.
Gengsi (putting prestige as important motive). Konsumen Indonesia amat getol
dengan gengsi. Banyak yang ingin cepat naik “status” walau belum waktunya.
Saking pentingnya urusan gengsi ini, mobil-mobil mewah pun tetap laris terjual
di negeri kita pada saat krisis ekonomi sekalipun. Menurut Handi Irawan D, ada
tiga budaya yang menyebabkan
gengsi. Konsumen Indonesia suka bersosialisasi sehingga mendorong orang untuk pamer. Budaya feodal yang masih melekat sehingga menciptakan kelas-kelas sosial dan akhirnya terjadi “pemberontakan” untuk cepat naik kelas. Masyarakat kita mengukur kesuksesan dengn materi dan jabatan sehingga mendorong untuk saling pamer.
gengsi. Konsumen Indonesia suka bersosialisasi sehingga mendorong orang untuk pamer. Budaya feodal yang masih melekat sehingga menciptakan kelas-kelas sosial dan akhirnya terjadi “pemberontakan” untuk cepat naik kelas. Masyarakat kita mengukur kesuksesan dengn materi dan jabatan sehingga mendorong untuk saling pamer.
9.
Budaya lokal (strong in subculture). Sekalipun konsumen Indonesia gengsi dan
menyukai produk luar negeri, namun unsur fanatisme kedaerahan-nya
ternyata cukup tinggi. Ini bukan berarti bertentangan dengan hukum perilaku
yang lain.
10.
Kurang peduli lingkungan (low consciousness towards environment). Salah satu
karakter konsumen Indonesia yang unik adalah kekurangpedulian mereka terhadap
isu lingkungan. Tetapi jika melihat prospek kedepan kepedulian konsumen
terhadap lingkungan akan semakin meningkat, terutama mereka yang tinggal di
perkotaan begitu pula dengan kalangan menengah atas relatif lebih mudah paham
dengan isu lingkungan. Lagi pula mereka pun memiliki daya beli terhadap harga
premium sehingga akan lebih mudah memasarkan produk dengan tema ramah
lingkungan terhadap mereka.
2.6 Proses Pengambilan Keputusan
pembelian
Sebelum
dan sesudah melakukan pembelian, seorang konsumen akan melakukan sejumlah proses
yang mendasari pengambilan keputusan, yakni :
1.
Pengenalan masalah (problem
recognition). Konsumen akan membeli suatu produk sebagai solusi atas permasalahan yang
dihadapinya. Tanpa adanya pengenalan masalah yang muncul, konsumen tidak dapat
menentukan produk yang akan dibeli.
2. Pencarian informasi (information
source). Setelah memahami masalah yang ada, konsumen akan termotivasi untuk
mencari informasi untuk menyelesaikan permasalahan yang ada melalui
pencarian informasi. Proses pencarian informasi dapat berasal
dari dalam memori (internal)
dan berdasarkan pengalaman orang lain (eksternal).
3.
Mengevaluasi
alternatif (alternative evaluation). Setelah konsumen
mendapat berbagai macam informasi, konsumen akan mengevaluasi alternatif yang
ada untuk mengatasi permasalahan yang dihadapinya.
4.
Keputusan pembelian (purchase
decision). Setelah konsumen mengevaluasi beberapa alternative strategis yang ada, konsumen akan
membuat keputusan pembelian. Terkadang waktuyang dibutuhkan
antara membuat keputusan pembelian dengan menciptakan pembelian yang aktual tidak sama dikarenakan
adanya hal-hal lain yang perlu dipertimbangkan.
5.
Evaluasi
pasca-pembelian (post-purchase evaluation) merupakan proses
evaluasi yang dilakukan konsumen tidak hanya berakhir pada tahap pembuatan
keputusan pembelian. Setelah membeli produk tersebut,
konsumen akan melakukan evaluasi apakah produk tersebut sesuai dengan
harapannya. Dalam hal ini, terjadi kepuasan dan ketidakpuasan konsumen. Konsumen akan puas jika produk tersebut
sesuai dengan harapannya dan selanjutnya akan meningkatkan permintaan akan merek produk
tersebut pada masa depan. Sebaliknya, konsumen akan merasa tidak puas jika
produk tersebut tidak sesuai dengan harapannya dan hal ini akan menurunkan
permintaan konsumen pada masa depan.
2.7 Faktor-faktor yang
Mempengaruhi
Terdapat
empat faktor internal yang relevan terhadap proses pembuatan keputusan pembelian:
1.
Motivasi (motivation)
merupakan suatu dorongan yang ada dalam
diri manusia untuk
mencapai tujuan tertentu.
2.
Persepsi (perception) merupakan
hasil pemaknaan seseorang terhadap stimulus atau kejadian yang diterimanya
berdasarkan informasi dan penalamannya terhadap rangsangan tersebut.
3.
Pembentukan sikap (attitude
formation) merupakan penilaian yang ada dalam diri seseorang yang
mencerminkan sikap suka/tidak
suka seseorang akan suatu hal.
4.
Integrasi (integration)
merupakan kesatuan antara sikap dan tindakan. Integrasi merupakan respon
atas sikap yang diambil. Perasaan suka akan mendorong seseorang untuk membeli
dan perasaan tidak suka akan membulatkan tekad seseorang untuk tidak membeli
produk tersebut.
II.2 STUDI KASUS
Analisis Perilaku Konsumen dalam Pembelian
Online
Di
zaman serba instan ini, biasanya seseorang menginginkan sesuatu hal didapatkan
secara mudah dan dengan cara yang sederhana. Misalnya dalam berbelanja. pembeli
tidak perlu lagi datang ke toko dimana produk yang dia inginkan dijual. Pembeli
hanya perlu mengakses internet kemudian memilih website sebagai toko online
yang menjual produk yang dia inginkan. Setelah memilih barang yang diinginkan
sesuai dengan spesifikasinya, dia hanya perlu membayarnya dengan kartu kredit
atau transfer melalui phone banking dan bisa juga melalui layanan internet
banking. Pembeli hanya perlu menunggu sampai barang yang di pesan dikirimkan
langsung ke rumah.
Belanja
online sebetulnya dalam sejarahnya sudah terjadi puluhan tahun yang lalu. Hanya
saja saat itu medianya bukan dengan menggunakan layanan internet. Saat itu
sudah dikenal dengan memakai televisi dan telepon. Penjual dapat mengiklankan
produknya menggunakan televisi dan pembeli dapat membeli barang tersebut secara
online melalui sambungan telepon. Caranya hampir sama dengan belanja online
dengan layanan internet. Pembeli hanya tinggal menghubungi penjual, kemudian
penjual mengirimkan barangnya ke rumah pembeli dan terjadilah transaksi jual
beli di rumah pembeli.
Lain
lagi jika kita membeli sebuah barang melalui sebuah forum jual beli. Dalam
forum jual beli lebih diutamakan kenyamanan masing-masing pihak antara penjual
dan pembeli. Misalnya mereka bisa melakukan pembayaran secara COD (Cash On
Delivery) atau menggunakan Rekening Bersama. Namun cara seperti COD memang ada
kelemahannya. Karena pembeli dan penjual tetap harus mau repot untuk bertemu di
sebuah tempat yang dijanjikan. Keuntungannya adalah keduanya bisa sama-sama
mengerti tentang barang dan jenis transaksi yang lebih cepat yaitu menggunakan
uang tunai.
Saya
pribadi memiliki pengalaman dalam berbelanja online. Saat itu saya tengah
menyiapkan kelahiran si buah hati. Sebagai orang tua tentu saja kami menyiapkan
segala sesuatunya. Mulai dari pakaian hingga perlengkapan lainnya. Nah, saat
itu saya sangat tertarik pada gendongan kangguru. Karena di toko aslinya lebih
mahal akhirnya saya mencarinya secara online. Alhamdulillah saya mendapatkan
toko online yang menjual gendongan kangguru yang saya inginkan. Tinggal memilih
item yang saya inginkan, kemudian melakukan pembayaran melalui transfer bank
dan saya hanya tinggal menunggu barang tersebut dikirimkan. Tidak jarang toko
online memberikan potongan harga menarik dan barangnya tentu saja bisa saya
dapatkan lebih murah.
Keunggulan Belanja Online
Ada
beberapa keunggulan berbelanja secara online, antara lain:
Pertama,
pembeli tidak terikat antara jarak dan
waktu. Contoh sederhana misalnya beberapa waktu yang lalu, saya mempunyai
konsumen yang berasal dari kota Pontianak. Disana jarang sekali ditemukan pusat
perbelanjaan, seperti toko pakaian, dll. Terkadang dia mengalami kesulitan
untuk mencari pakaian-pakaian yang ia inginkan. Dengan adanya toko online,
konsumen saya tidak kesulitan lagi mencari pakaian-pakaian yang ia inginkan.
Dia hanya perlu mencari toko online yang menjual pakaian yang dia inginkan
kemudian dia memesannya secara online pula. Dengan demikian, keinginannya untuk
mendapatkan pakaian terbaru kini sudah terbantu berkat toko online. Lebih cepat
dan lebih mudah.
Kedua, pembeli
dari segala usia bisa melakukan belanja secara online. Dengan memanfaatkan
gadget yang anda miliki, anda bisa membeli barang yang anda inginkan secara
online. Pembeli hanya tinggal memilih barang apa saja yang akan dipesan.
Setelah melakukan pembayaran melalui transfer uang, pembeli hanya tinggal
menunggu barang yang dipesan datang ke rumah secara langsung. Tidak repot harus
keluar rumah dan mengeluarkan biaya bensin. Jika dihitung-hitung akan lebih
mahal berbelanja secara langsung ke tokonya. Pembeli akan lebih banyak
mengeluarkan uang. Selain untuk ongkos bensin, pastilah juga keluar biaya lain.
Perlu usaha lebih dan godaannya pun semakin banyak jika berbelanja secara
langsung.
Ketiga,
belanja secara online sangat menghemat
waktu dan energi. Bagi pekerja di Jakarta, tentu waktu dan energi adalah
sesuatu hal yang sangat berharga. Pekerja yang terbiasa berangkat pagi hari dan
pulang malam hari tentu saja tidak memiliki waktu lagi untuk berbelanja secara
langsung kecuali pada hari libur. Dengan adanya toko online mereka tidak perlu
lagi khawatir, karena berbelanja dapat di lakukan dimana saja dan kapan saja.
Apakah ketika terjebak di kemacetan Jakarta atau saat terbangun tengah malam.
Toko online selalu buka setiap saat selama 24 jam dalam seminggu.
Kelemahan Belanja Online
Dibalik
keunggulan pastilah ada beberapa kelemahan. Namun hal ini bisa di hindari jika
kita mengetahui sebelumnya. Berikut adalah beberapa kelemahan berbelanja secara
online;
Pertama,
barang yang dipajang di toko online bisa
saja spesifikasinya berbeda dengan yang dikirimkan. Disinilah hak pembeli
untuk meminta jaminan atau garansi. Jika spesifikasi tidak sesuai dengan yang
dicantumkan di toko online pelanggan berhak mendapatkan penggantian atau uang
kembali. Maka jangan lupa untuk screen shot halaman websitenya setiap kita akan
membeli sebuah barang. Agar kita bisa melakukan komplen jika barang yang kita
beli spesifikasinya tidak sesuai dengan yang disebutkan di toko onlinenya.
Bahkan di forum jual beli pemberian garansi sudah menjadi hal yang lumrah
sehingga pembeli tidak ragu dan khawatir lagi. Dengan adanya garansi justru
akan menaikkan posisi tawar sebuah barang dan tentu saja menaikkan reputasi
toko online tersebut.
Kedua,
jika barang yang di kirim tidak sesuai
dengan spesifikasinya yang paling repot adalah melakukan klaim. Prosesnya
bisa lebih lama dibandingkan dengan proses membelinya. Maka ukuran sebuah toko
online itu berkualitas atau tidak dapat dilihat juga dari proses kemudahan
klaim. Jika hal ini diabaikan lebih baik pembeli menghindari toko online seperti
ini. Untuk itu lihatlah testimoni-testimoni terhadap toko online tersebut. Di
forum jual beli, testimoni pelanggan jelas sangat berpengaruh terhadap reputasi
seorang pedagang. Dengan mengolah testimoni, sebuah toko online akan semakin
besar dan semakin memiliki reputasi baik di mata calon pembeli. Pembeli
biasanya akan menjadi pelanggan tetap, jika merasa puas dengan layanan dan
proses yang baik. Akan lebih baik jika testimoni itu bukan hanya sebatas
testimoni secara online.
Ketiga,
toko online sangat bergantung pada kurir
atau perusahaan jasa pengiriman. Lihat dengan teliti siapakah rekanan toko
online tersebut. Karena proses pengiriman bisa saja lebih lama dari yang
dijanjikan terutama pada masa-masa sibuk seperti saat Hari Raya. Durasi
pengiriman yang cepat juga dapat meningkatkan reputasi toko online. Meskipun
sebetulnya pengiriman sudah dilimpahkan pada jasa pengiriman. Maka ada baiknya
pembeli memahami betul mana saja perusahaan jasa pengiriman yang bisa tepat
waktu mengirimkan barang yang dipesan.
Kami
mempunyai solusi untuk mengatasi kelemahan-kelemahan diatas :
Cari toko online yang memiliki rekam jejak yang
baik melalui testimoni dan reputasinya. Jadilah pembeli yang cerdas. Untuk
menjadi pembeli yang cerdas dimulai dari memilih toko online yang memang sudah
betul-betul memiliki reputasi baik. Agar terhindar dari penipuan dan cybercrime
lainnya. Pembeli juga harus teliti dengan barang-barang yang di deskripsikan.
Jangan malu untuk bertanya dahulu kepada customer service. Pembeli harus
cerewet untuk memastikan bahwa barang yang dipesan memang sesuai dengan
keinginan pembeli. Proses tanya jawab tersebut bisa dilakukan melalui chatting
atau via sms atau bbm, dan lain sebagainya. Tidak jarang mereka juga memiliki
social media sehingga bisa lebih mendekatkan diri pada pelanggannya.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari keunggulan dan kelemahan tersebut saya pribadi lebih memilih
berbelanja online pada toko online yang sudah direkomendasikan oleh
teman-teman saya. Sehingga kerugian atau resiko adanya penipuan bisa dihindari.
Maka, rekomendasi inilah yang sebetulnya harus dikelola dengan baik jika para
pemilik toko online jeli. Karena rekomendasi adalah marketing yang paling
efektif terutama dalam bisnis online.
Dari belanja online saya pun jadi ikut-ikutan berjualan online
meskipun hanya sebatas menggunakan forum jual beli. Bahkan tidak sedikit yang
menuai kesuksesan karena kemudahan berbelanja secara online menjadi kemudahan
berdagang secara online. Toko online tidak perlu ditunggui bahkan tidak perlu
mempekerjakan karyawan untuk menjaganya. Bukan tidak mungkin seorang pembeli
online berubah menjadi pengusaha online. Dibalik itu semua, jual beli online
bisa mendorong lahirnya pengusaha-pengusaha muda.
Dimasa-masa yang akan datang dimana proses keamanan berbelanja online
semakin baik dan ketat tentu saja pembeli akan merasa nyaman dan merasa
dimudahkan untuk melakukan belanja secara online. Yang perlu disiapkan adalah
sistem yang baik agar bisa melindungi pembeli maupun penjual.
B. SARAN
Semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembaca dan
utamanya kawan-kawan harus lebih hati-hati dalam melakukan pembelian secara
online.
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
Langganan:
Postingan (Atom)